Kitchen
Ayun-ayun dahan belimbing wuluh. Pelan-pelan siang jadi teduh. Daunnya bergosokan. Aku kembali sendirian.
Menggelar kasur di sisi matahari. Terserap ke dalamnya hingga pagi.
Ruanganku yang berbentuk L, yang serba krim
Dengan lampu hias berkaki enam, yang tak dinyalakan. Berpadu gorden-gorden dengan rok panjang.
Dan lantai teraso yang warna-warni, dalam satu harmoni.
Impianku waktu di rumah, adalah berpindah, pada kamar dengan balkon, telentang di ubin, bermandikan angin. Di tempat yang jauh. Di jarak yang tak tersentuh.
Dan cita-cita kadang kejadian. Dan aku kembali sendirian. Dan cericip burung tidak menghibur perasaan. Dan bau sepi, mengerutkan hati.
Seandainya dilahirkan kembali, aku cuma, ingin jadi kata-kata, yang mengalir dari ujung jari Yoshimoto Banana, mengisi jalur-jalur pada kertas novelnya
Kitchen.
Setidaknya dalam Kitchen, mereka menyaksikan keindahan, ditarik keluar dari kepedihan.
Bersama-sama, mengalami keindahan.
Jogja,
2 oktober 2021